Forum Masyarakat Sipil Pemantau untuk Indonesia Inklusif Disabilitas (FORMASI Disabilitas) dalam beberapa waktu terakhir telah menyusun Catatan Tahunan refleksi 5 tahun UU disabilitas. Catatan tahunan ini, selain menjadi dokumen pertama yang mencatatkan perkembangan pemenuhan hak difabel, ke depannya akan menjadi agenda tahunan FORMASI Disabilitas bersama Jaringan pergerakan disabilitas untuk senantiasa mendokumentasikan dan melaporkan kepada publik mengenai kemajuan pemenuhan hak difabel di Indonesia.

BAPPENAS, pada saat yang sama tengah berproses dalam mendorong implementasi RAN dan RAD PD. Sebagai bagian dari upaya tersebut, BAPPENAS dan FORMASI Disabilitas telah bersepakat untuk menjadikan Catatan Tahunan FORMASI Disabilitas sebagai Bahan rujukan dalam memperkuat implementasi RAN PD melalui Forum Monitoring RAN PD pada 27 Juli 2022.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, organisasi difabel perlu menjadi bagian aktif dari forum tersebut, dan karenanya sangat penting adanya konsolidasi dalam rangka menguatkan strategi partisipasi difabel dalam forum monitoring RAN PD bersama BAPPENAS dan Kementerian / Lembaga lainnya.

Berlokasi di Tamarin Hotel Jakarta, konsolidasi organisasi difabel sebagai persiapan sebelum lokakarya monitoring RAN PD bersama BAPPENAS dilangsungkan dengan dukungan dari NLR Indonesia.

Kegiatan dimulai dengan pengantar dari koordinator catahu Disabilitas, Hari Kurniawan. Cak Wawa menceritakan proses penulisan catahu yang dimulai dengan pembentukan tim riset yang bertugas mencari hasil-hasil penelitian disabilitas dalam kurun lima tahun terakhir, Tim media yang mengumpulkan link-link berita disabilitas dari berbagai media selama tahun 2016-2021, tim kasus yang melaporkan segala macam kasus diskriminasi yang dialami penyandang disabilitas, serta tim penulis, tim infografik, tim penjahit dan tim reviewer.

Ishak Salim kemudian mempresentasikan temuan-temuan kunci serta rekomendasi dari sepuluh bab catahu, serta M Joni Yulianto yang memberi penjelasan tentang tujuh sasaran strategis dalam Rencana Aksi Nasional Penyandang Disabilitas yang dikaitkan temuan-temuan kunci serta rekomendasi dalam catahu.

Sesi dilanjutkan dengan diskusi kelompok, peserta dibagi menjadi tujuh kelompok berdasarkan sasaran strategis dalam RAN PD, kelompok-kelompok ini difasilitasi oleh Ranie Ayu Hapsari, Berti Malinggara, Hari kurniawan, Fahmi Arrizal, Nur Syarif Ramadhan, Ishak Salim dan Angga Yanuar. Mereka mendiskusikan lampiran PerMen PPN PPN nomer 3 tahun 2021 tentang RAN PD.

Melalui panduan pertanyaan yang telah disiapkan, tujuh kelompok ini mendiskusikan temuan-temuan dalam catahu ataupun informasi dari organisasi masing-masing yang bisa melengkapi rincian output Dokumen RAN PD. Berikutnya, mereka menyampaikan hasil diskusi pada sesi plano di mana masing-masing kelompok bisa saling memberi input demi perbaikan rincian output kegiatan yang telah disepakati tapi belum tercover. Hasil diskusi hari ini akan dibawah dalam lokakarya forum monitoring RAN PD pada 27 Juli bersama BAPPENAS DAN kementerian lembaga lainnya.[*]