Team
Dewan Pengurus
Cu omnium propriae mel. Eum detracto suscipit ut, et vix splendide scriptorem. His exerci integre moderatius et, ea vis zril choro deseruisse. Ea qui omnesque mnesarchum liberavisse. Ei mei unum lorem, te nam velit philosophia et vix splendide ispum.
Jonna Aman Damanik
Menjadi disabilitas netra ( low vision ) di tahun 2007, tak pernah terpikir bahkan dicita-citakan. Namun hidup harus tetap berjalan, dan keputusan harus diambil. Melihat ke sekeliling sambil menjalankan proses rehabilitasi, memeberikan motivasi untuk memutuskan pada rel perjuangan dalam mewujudkan ekosistem yang memberdayakan dan inklusif bagi disabilitas di Indonesia.
Dengan terus mengcapacity diri, tumbuh imajinasi kuat dalam mengupayakan, mewujudkan, serta merawat imajinasi sosial yang inklusif dan setara disabilitas lewat berbagai aktivitas memproduksi dan berbagi pengetahuan, mendampingi dan membuat praktek baik, melakukan kajian berbasis fakta dan literasi serta advokasi dengan membangun komunikasi yang asertif dan persuasif, dan menjaga nafas panjang aktivisme diri serta kesetian berproses dalam imajinasi inklusi
M Ismail
Ismail is deaf, works as a documentary filmmaker and an activist for SIGAB Indonesia, an organization that campaigns for disability and inclusivity issues. He is self-taught in filmmaking. Ismail has produced several works, including Curhat Sang Tuna Rungu (2010), Pencari Keadilan (2014), and Falhanās Love (2021). He was one of the mentors at the Feelings of Reality in the 2019 Documentary Film Festival (FFD). Recently, he has finished another documentary film with his colleagues, Senandung Senyap, which tells the story of two deaf women with different backgrounds..
Let’s Build Something
Cu omnium propriae mel. Eum detracto suscipit ut, et vix splendide scriptorem. His exerci integre moderatius